MIMIKA – Dalam rangka sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah dalam Bidang Statistik, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, melaksanakan pertemuan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika dan bidang teknis lainnya. Berlangsung di Kantor Bappeda, Jumat (31 Mei 2024).
Sekretaris Bappeda, Joseph Manggasa, S.T., M.Si., membuka pertemuan tersebut didampingi oleh Kepala Bidang Infrastruktur Prasarana dan Kewilayahan pada Bappeda Mimika, Scienray Aris Morin, S.E., M.Si,.
Selain itu, hadir dalam pertemuan diantaranya Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda, Regina Wenda, S.Sos., Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pengembangan Ekonomi, Rusman, SE., M.Si, Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura, S.S.T., GradDipl, Kepala Bidang Statistik Diskominfo Mimika, Frans Teguh Pambudi, A.Md dan Kepala Seksi Publikasi pada Bidang Statistik Diskominfo Mimika, Ade Wibowo, S.STP,.
Joseph Manggasa, menyampaikan Satu Data Indonesia (SDI) sangat penting dalam mendukung pelaksanaan pembangunan, yaitu dengan penyediaan data-data sektoral, baik itu data statistik maupun data geospasial. Sehingga diperlukan sinergi antar Kementerian, Lembaga, OPD, antara pusat dan daerah dalam penyelenggaraan satu data Indonesia.
“Menyangkut statistik ini, memang kita di pemerintahan ini memang kita sudah jalan dengan statistik sektoral, dan syukurlah sudah ditindaklanjuti ke yang lebih digital lagi. Namun, kenyataannya OPD-OPD kita ini lemah di dalam data jadi kita perlu melaksanakan satu kegiatan seperti peningkatan kapasitas Wali Data atau operator pada tiap OPD, yang nantinya dibantu oleh BPS untuk menjadi narasumber,” ucapnya.
Joseph juga mengatakan didalam pemerintahan, statistik memiliki peranan yang sangat penting, diantaranya untuk perencanaan pembangunan. Data dan informasi statistik dapat digunakan mengetahui kecenderungan (trend) yang akan terjadi pada masa datang, menentukan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan dan dijadikan acuan dalam evaluasi, pengendalian kegiatan pembangunan, memperkirakan antisipasi terhadap bencana, resiko dan hambatan yang dihadapi dalam pembangunan.
“Dengan data-data yang dimiliki, pemerintah akan lebih mudah untuk mengambil suatu kebijakan. Kami di Bappeda ini kesulitan sekali, karena kami merencanakan berdasarkan data. Sehingga, kami di sini tergantung sangat kepada BPS, banyak data-data sektoral yang kita harus sediakan secara sektoral. Saya pikir teman-teman di Bidang Fispra sangat mendukung kalau ada hal-hal yang perlu kita koordinasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura, S.S.T., GradDipl., menyampaikan dalam rangka mendukung pembangunan daerah, diperlukan sinergi antara BPS sebagai penyedia data dasar dan Organisasi Perangkat Daerah sebagai penyedia atau sumber statistik sektoral. Disinilah, diperlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari OPD dalam hal penyediaan data sektoral.
“Dengan data sektoral yang akurat dan berkualitas maka pembangunan akan lebih terarah. Jika data sektoral ini sudah terbangun di masing-masing OPD, diperlukan suatu sistem informasi statistik yang mampu menyajikan data sektoral secara terintegrasi. Sistem yang menampilkan indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja pembangunan di daerah,” Jelas Ouceu.
“Pemerintah ingin mengetahui perkembangan peningkatan infrastruktur, perkembangan pedidikan, infrastruktur ekonomi dan lainnya. Nah, berkaitan dengan itu kami ada beberapa kegiatan yang secara nasional perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah, menurut SOP nya Dinas Kominfo yang mendatangi kami, kemudian kita juga harus melakukan pembinaan ke seluruh OPD,” ucapnya.
“Kalau dulu kami laporan ke provinsi, kemudian provinsi ke pusat. Tapi, sekarang sudah tidak, pusat itu sudah membuat satu web bersama seluruh kementerian yang dilaporkan langsung ke Presiden, jadi kelihatan kabupaten mana yg belum melaporkan dan lain-lain. Sebagai pembina data sektoral sebetulnya kami menunggu mana yang mau dibina, kami akan siap bantu,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kepala Seksi Publikasi pada Bidang Statistik Dinas Kominfo, Ade Wibowo, menuturkan bahwa sebagai penyedia data sektoral, Diskominfo khususnya di Bidang Statistik, telah menyediakan satu website khusus statistik yang mana website tersebut digunakan untuk menampung data-data dari tiap OPD.
“Menyangkut smart city dan statistik tahun kemarin kita sudah buat website khusus statistik, dan itu nantinya ketika pengumpulan data dari OPD kita sudah tidak menyurat lagi ke masing-masing OPD, tidak lagi meminta data pakai kertas jadi kita buat website itu untuk menampung data-data dari OPD,” ucap Ade.
Ade juga menjelaskan dalam hal ini, tentunya setiap OPD perlu menyiapkan dua operator yang dikhususkan pada data. Dan, dari sini kita bisa memantau lewat Website apakah OPD tersebut sudah memasukan datanya ataukah belum, sebab data yang diterima akan dimasukkan kedalam Website.
“Data yang masuk didalam Website tentunya akan kami pilah, mana data yang dapat dipublish dan mana data yang tidak dapat dipublish,” tutupnya.
Tim Liputan Diskominfo Mimika